MAKALAH ILMU
SOSIAL DASAR
KELOMPOK:
Hanifah
Tri Astuti (1B114182)
Irsan
Ahmad Jayadi (1B114165)
Rendy
Hersa Gunawan (1B114319)
UNIVERSITAS
GUNADARMA
2015
-------------------------------------------------------------------------
BAB I
ISD Sebagai Salah Satu MKDU
1.
Pengertian, Tujuan, ISD dan IPS
1.1
Pengertian ISD
Ilmu Sosial Dasar merupakan satuan
pengetahuan yang dikembangkan sebagai usaha pendidikan. Ilmu Sosial Dasar
adalah pengetahuan yang menelaah masalah-masalah sosial, khususnya yang
diwujudkan oleh masyarakat Indonesia dengan menggunakan pengertian-pengertian
(fakta, konsep, teori) yang berasal dari berbagai bidang pengetahuan keahlian
dalam keahlian dalam lapangan ilmu-ilmu sosial seperti: sejarah, ekonomi,
geografi, sosiologi, antropologi, psikologi sosial.
Ilmu Sosial Dasar bukan merupakan
gabungan dari ilmu-ilmu sosial yang dipadukan, bukan juga disiplin ilmu
tersendiri, melainkan suatu bahan studi atau program pengerjaan yang khusus
dirancang untuk kepentingan pendidikan/pengajaran yang di Indonesia diberikan
di Perguruan Tinggi yang diberikan untuk memberikan pengetahuan dasar dan
pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan guna mengkaji
gejala-gejala sosial agar daya tanggap, persepsi dan penalaran mahasiswa dalam
menghadapi lingkungan sosialnya dapat ditingkatkan, sehingga lebih peka terhadapnya.
1.2
Tujuan ISD
Sebagai salah satu dari Mata Kuliah
Dasar Umum, Ilmu Sosial dasar memiliki tujuan sebagai berikut :
a.
Agar mahasiswa memahami dan menyadari
adanya kenyataan-kenyataan sosial dan masalah-masalah sosial yang ada dalam
masyarakat
b.
Agar mahasiswa peka terhadap
masalah-maslah sosial dan tanggap untuk ikut serta dalam usaha-usaha
penanggulangannya
c.
Agar mahasiswa menyadari bahwa setiap
maslah sosial yang timbul dalam mayarakat selalu bersifat kmpleks dan hanya
dapat mendekatinya dengan mempelajarinya secara kritis-interdisipliner
d.
Agar mahaiswa dapat memahami jalan
pikiran para ahli dari bidang ilmu pengetahuan lain dan dapat berkomunikasi
dengan mereka dalam rangka penganggulangan masalah sosial yang timbul dalam
masyarakat
1.3
Sebutkan 3 kelompok
ilmu pengetahuan
Sebagai ibu dari ilmu pengetahuan yaitu
sumber filsafat mengelompokkan ilmu pengetahuan menjadi tiga :
a.
Natural Sciences atau Ilmu-ilmu Alamiah
meliputi : Fisika, Kimia, Astronomi, Biologi, dan lain-lain
b.
Social Sciences atau Ilmu-ilmu Sosial
meliputi : Sosiologi, Ekonomi, Politik, Antropologi, Sejarah, Psikologi,
Geografi, dan lain-lain
c.
Humanities atau Ilmu-ilmu Budaya
meliputi : Bahasa, Agama, Kesusastraan, Kesenian, dan lain-lain.
2.
IPS dan ISD
2.1
Perbedaan IPS dan ISD
Perbedaan yang dimiliki oleh Ilmu
Pengetahuan Sosial dan Ilmu Sosial Dasar adalah sebagai berikut :
a.
Ilmu Sosial Dasar diberikan pada tingkat
Perguruan Tinggi, sedangkan Ilmu Pengetahuan Sosial diberikan di tingkat SD,
SMP, dan SMA.
b.
Ilmu Sosial Dasar merupakan satu matakuliah
tunggal, sedangkan Ilmu Penetahuan Sosial merupakan gabungan dari beberapa mata
pelajaran untuk tingkat SD, SMP, dan SMA.
c.
Ilmu Sosial Dasar ditujukan dan
diarahkan kepada pembentukan sikap dan kepribadian sedang Ilmu Pengetahuan
Sosial diarahkan kepada pembentukan pengetahuan dan keterampilan intelektual.
2.2
Persamaan IPS dan ISD
Persamaan yang dimiliki keduanya adalah
:
a.
Merupakan bahan studi untuk kepentingan
pendidikan dan pengajaran.
b.
Bukan merupakan disiplin ilmu yang
berdiri sendiri.
c.
Memiliki materi yang terdiri dari
kenyataan sosial dan masalah sosial.
2.3
Sebutkan 3 golongan bahan pelajaran ISD
Materi Ilmu Sosial Dasar terdiri atas
masalah-masalah sosial shingga kita diminta dapat mengidentifikasi
kenyataan-kenyataan sosial an memahami sejumlah konsep sosial tertentu.
Sehingga semikian bahan pelajaran Ilmu Sosial Dasar dibedakan menjadi tiga
golongan yaitu :
a.
Kenyataan-kenyataan sosial yang ada
dalam masyarakat, yang secara bersama-sama merupakan masalah sosial tertentu
b.
Konsep-konsep sosial atau pengertian-pengertian
tentang kenyataan-kenyataan sosial dibatasi pada konsep dasar saja yang dibahas
diperlukan untuk mempelajari masalah-masalah sosial yang dibahas dalam Ilmu
Pengetahuan Sosial
c.
Masalah-masalah sosial yang timbul dalam
masyarakat biasanya terlibat dalam berbagai kenyataan-kenyataan sosial yang
antara satu dengan lainnya saling berkaitan.
----------------------------------------------------------------------------------------------
BAB II
Penduduk, Masyarakat dan Kebudayaan
1.
Pertumbuhan Penduduk
Pertumbuhan penduduk adalah perubahan
penduduk yang dipengaruhi oleh faktor kelahiran, kematian, dan perpindahan
penduduk (migrasi). Pertumbuhan penduduk terdiri atas dua macam, yaitu sebagai
berikut:
·
Pertumbuhan penduduk alami, yaitu
pertumbuhan penduduk yang dipengaruhi oleh kelahiran dan kematian.
·
Pertumbuhan penduduk total, yaitu
pertumbuhan penduduk yang dipengaruhi oleh kelahiran, kematian, imigrasi, dan
emigrasi.
1.1
Perkembangan
Penduduk Dunia Dengan Menggunakan Tabel
Tabel 2.1 Perkembangan Penduduk Dunia |
1.2
Faktor – Faktor Demografi Yang Mempengaruhi
Pertambahan Penduduk
Secara umum ada tiga faktor utama demografi
yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk, di antaranya sebagai berikut:
1.
Kelahiran
(Fertilitas)
Kelahiran adalah istilah dalam demografi
yang mengindikasikan jumlah anak yang dilahirkan hidup, atau dalam pengertian
lain fasilitas adalah hasil produksi yang nyata dari fekunditas seorang wanita.
Berikun ini penjelasan mengenai pengukuran fertilitas:
a.
Pengukuran fasilitas tahunan adalah
pengukuran kelahiran bayi pada tahun tertentu dihubungkan dengan jumlah
penduduk pada tahun tersebut. Adapun ukuran-ukuran fertilitas tahunan adalah:
-
Tingkat fertilitas kasar (crude birth
rate) adalah banyaknya kelahiran hidup pada satu tahun tertentu tiap 1000
penduduk.
-
Tingkat fertilitas umum (general
fertility rate) adalah jumlah kelahiran hidup per-1000 wanita usia reproduksi
(usia 14-49 atau 14-44 tahun) pada tahun tertentu.
-
Tingkat fertilitas menurut umur (age
specific fertility rate) adalah perhitungan tingkat fertilitas perempuan pada
tiap kelompok umur dan tahun tertentu.
-
Tingkat ferlititas menurut ukuran urutan
penduduk (birth order specific fertility rates) adalah perhitungan fertilitas
menurut urutan kelahiran bayi oleh wanita pada umur dan tahun tertentu.
b.
Pengukuran fertilitas komulatif adalah
pengukuran jumlah rata-rata anak yang dilahirkan oleh seorang perempuan hingga
mengakhiri batas usia suburnya. Adapun ukurannya adalah:
-
Tingkat fertilitas total adalah jumlah
kelahiran hidup laki-laki dan perempuan jumlah tiap 1000 penduduk yang hidup
hingga akhir masa reproduksinya dengan catatan tidak ada seorang perempuan yang
meninggal sebelum mengakhiri masa reproduksinya dan tingkat fertilitas menurut
umur tidak berubah pada priode waktu tertentu.
-
Gross reproduction rates adalah jumlah
kelahiran bayi perempuan oleh 1000 perempuan sepanjang masa reproduksinya dengan
catatan tidak ada seorang perempuan yang meninggal sebelum mengakhiri masa
produksinya.
2.
Kematian
(mortalitas)
Kematian adalah ukuran jumlah kematian
umumnya karena akibat yang spesifik pada suatu populasi. Mortalitas khusus
mengekspresikan pada jumlah satuan kematian per- 1000 individu per-tahun,
hingga rata-rata mortalitas sebesar 9,5 berarti pada populasi 100.000 terdapat
950 kematian per-tahun.
3.
Perpindahan
(migrasi)
Migrasi
adalah peristiwa berpindahnya suatu organisme dari suatu tempat ke tempat
lainnya. Dalam banyak kasus organisme bermigrasi untuk mencari sumber cadangan
makanan yang baru untuk menghindari kelangkaan yang mungkin terjadi karena
datangnya musim dingin atau kerana over populasi.
1.3
Pengertian Migrasi
Migrasi adalah gerakan atau perpindahan
penduduk dari satu tempat ke tempat lain melintasi batas wilayah tertentu.
Macam-macam migrasi
Berdasarkan niat atau tujuan pelakunya
untuk menetap atau tidak, migrasi dibedakan menjadi dua, yaitu :
a.
Migrasi
permanen
Migrasi permanen maksudnya yaitu
perpindahan penduduk dari satu tempat ke tempat lain dengan tujuan untuk
menetap di daerah yang dituju. Contoh migrasi permanen yaitu transmigrasi,
urbanisasi, emigrasi, imigrasi, dan sebagainya.
b.
Migrasi
non permanen
(sirkuler)
Migrasi
silkuler atau non permanen yaitu perpindahan penduduk dari satu tempat ke
tempat lain dengan tujuan tidak menetap. Waktunya bisa sehari, artinya pagi
pergi atau berangkat pindah sore pulang. Namun bisa juga migrasi silkuler ini
memakan waktu beberapa hari, minggu atau bulan.
Berdasarkan ruang lingkup gerakan atau
perpindahanya migrasi dibedakan menjadi dua, yaitu :
A.
Migrasi Internasional
Migrasi
Internasional Adalah perpindahan penduduk yang dilakukan dengan
melintasi batas wilayah negara atau antarnegara dengan tujuan menetap di negara
yang dituju.
Migrasi internasional berdasarkan arah
gerakan atau perpindahanya dibedakan menjadi tiga, yaitu :
1)
Imigrasi, yaitu perpindahan penduduk di
luar negeri masuk ke dalam wilayah suatu wilayah negara tertentu untuk menetap.
2)
Emigrasi, yaitu perpindahan penduduk
dari suatu negara ke luar atau ke negara lain dengan tujuan menetap.
3)
Repatriasi (remigrasi), yaitu
perpindahan penduduk dari negari lain kembali ke negara asalnya.
B.
Migrasi Nasional
Migrasi
Nasional yaitu gerakan atau perpindahan penduduk dari satu
tempat ke tempat lain melintasi wilayah provinsi atau kabupaten dalam satu
wilayah negara.
Beberapa contoh jenis migrasi nasional
antara lain :
1)
transmigrasi
2)
Pengertian transmigrasi yaitu
perpindahan penduduk dari daerah yang padat penduduknya ke daerah yang kurang
padat dalam satu wilayah negara
3)
urbanisasi
4)
Urbanisasi adalah perpindahan penduduk
dari daerah pedesaan atau daerah tepian kota ke daerah perkotaan untuk tujuan
tertentu.
1.4
Akibat Dari Migrasi
A.
Dampak
negatif migrasi
Beberapa dampak negatif migrasi terhadap
kehidupan di masyarakat yang sering dirasakan saat ini, antara lain :
1)
Kurangnya perlindungan bagi para
imigran, terutama bagi TKI yang bekerja di luar negeri.
2)
Kesempatan atau peluang kerja di kota
semakin terbatas, karena semakin banyaknya tenaga kerja yang ke kota.
3)
Menimbulkan masalah di daerah tujuan,
terutama bagi mereka yang tidak berbekal keterampilan dan pengetahuan yang
cukup.
4)
Berkurangnya tenaga kerja muda atau usia
produktif di daerah pedesaan yang menjadi andalan kegiatan pertanian.
B.
Dampak
positif migrasi
Selain dampak negatif, migrasi ternyata
juga membawa dampak positif baik bagi kehidupan masyarakat, antara lain :
1)
Kebutuhan tenaga kerja masyarakat kota
tercukupi, terutama tenaga kerja muda yang produktif.
2)
Kemajuan pembangunan daerah perkotaan
semakin pesat, karena didukung oleh tenaga kerja yang banyak dan fasilitas yang
lengkap.
3)
Bagi warga desa yang sadar dan peduli
akan perkembangan desanya, akan membawa kemajuan di di desanya berbekal dari
pengalaman yang diperoleh di kota.
1.5
Struktur Penduduk
Komposisi penduduk adalah dimana suatu Negara yang mempunyai wilayah yang
luas dan memiliki banyak penduduk didalam satu Negara tersebut, dari banyaknya penduduk
tersebut akan dikelompokan berdasarkan kriteria tertentu.
Biasanya dalam pengelompokan itu kriteria yang diambil kebanyakan adalah
umur, jenis kelamin, mata pencaharian, dan tempat tinggal. Semua itu
dikelompokkan agar tidak terjadi masalah-masalah sepele yang timbul.
Struktur penduduk terdiri dari 3 jenis, yaitu :
1.
Piramida Penduduk Muda : Piramida
ini menggambarkan komposisi penduduk dalam pertumbuhan dan sedang berkembang.
Jumlah angka kelahiran lebih besar daripada jumlah kematian. Bentuk ini umumnya
kita lihat pada negara – negara yang sedang berkembang. Misalnya : India,
Brazil dan Indonesia.
2.
Piramida Stationer : Bentuk
piramida ini menggambarkan keadaan penduduk yang tetap (statis) sebab tingkat
kematian rendah dan tingkat kelahiran tidak begitu tinggi. Piramida penduduk
yang berbentuk system ini terdapat pada negara-negara yang maju seperti Swedia,
Belanda dan Skandinavia.
3.
Piramida Penduduk Tua : Bentuk
piramida penduduk ini menggambarkan adanya penurunan tingkat kelahiran yang
sangat pesat dan tingkat kematian yang kecil sekali. Apabila angka kelahiran
jenis kelamin pria besar, maka suatu Negara bias kekurangan penduduk. Negara
yang bentuk piramida penduduknya seperti ini adalah Jerman, Inggris, Belgia dan
Perancis.
1.6
Piramida
Penduduk (Stasioner, Muda, Tua )
Jenis-jenis piramida penduduk dibedakan menjadi 3, yaitu piramida penduduk muda
(ekspansive), piramida penduduk stasioner, dan piramida penduduk tua
(konstruktif) :
Piramida
Penduduk Muda (Expansive).
Suatu wilayah
yang memiliki angka kelahiran yang tinggi dan angka kematian yang rendah
sehingga daerah ini mengalami pertumbuhan penduduk yang cepat. Piramida ini
dicirikan sebagian besar penduduk masuk dalam kelompok umur muda. Contohnya
adalah negara-negara yang sedang berkembang, misalnya Indonesia, Malaysia,
Filipina, dan India
Gambar 2.1 Piramida Penduduk Muda |
Piramida
Penduduk Stasioner.
Suatu wilayah
memiliki angka kelahiran dan angka kematian yang sama-sama rendah (seimbang).
Contohnya adalah negara-negara Eropa Barat.
Gambar 2.2 Piramida Penduduk Stasioner |
Piramida
Penduduk Tua (Constructive).
Suatu wilayah
memiliki angka kelahiran yang menurun dengan cepat dan tingkat kematian yang
rendah. Piramida ini juga dicirikan dengan jumlah kelompok umur muda lebih
sedikit dibanding kelompok umur tua. Contohnya adalah negara-negara yang sudah
maju, misalnya Amerika Serikat.
Gambar 2.3 Piramida Penduduk Tua |
2.
Kebudayaan Dan Kepribadian
Kepribadian
adalah semua corak perilaku dan kebiasaan individu yang terhimpun dalam dirinya
dan digunakan untuk bereaksi serta menyesuaikan diri terhadap segala rangsangan
baik dari luar maupun dalam. perilaku dan kebiasaan ini merupakan kesatuan
fungsional yang khas pada seseorang. Perkembangan kepribadian tersebut bersifat
dinamis, artinya selama individu masih bertambah pengetahuannya dan mau belajar
serta menambah pengalaman dan keterampilan, mereka akan semakin matang dan
mantap kepribadiannya.
Definisi kepribadian menurut beberapa ahli antara lain
sebagai berikut :
a.
Yinger
Kepribadian
adalah keseluruhan perilaku dari seorang individu dengan system kecenderungan
tertentu yang berinteraksi dengan serangkaian instruksi.
b.
M.A.W Bouwer
Kepribadian
adalah corak tingkah laku social yang meliputi corak kekuatan, dorongan,
keinginan, opini dan sikap-sikap seseorang.
c.
Cuber
Kepribadian
adalah gabungan keseluruhan dari sifat-sifat yang tampak dan dapat dilihat oleh
seseorang.
d.
Theodore R. Newcombe
Kepribadian
adalah organisasi sikap-sikap yang dimiliki seseorang sebagai latar belakang
terhadap perilaku.
Kebudayaan berasal dari kata budh- budhi- budhaya dalam
bahasa sansekerta yang berarti akal, sehingga kebudayaan diartikan sebagai
hasil pemikiran atau akal manusia. Ada yang mengatakan bahwa kebudayaan yang
berasal dari kata budi dan daya. Budi adalah akal yang merupakan unsure rohani
dalam kebudayaan, sedangkan daya berarti perbuatan atau ikhtiar sebagai unsur
jasmani, sehingga kebudayaan diartikan sebagai hasil dari akal dan ikhtiar
manusia
Definisi Kebudayaan Menurut para Ahli :
1.
Edward B. Taylor
Kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang
didalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adapt
istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat oleh seseorang sebagai anggota
masyarakat.
2.
M. Jacobs dan B.J. Stern
Kebudayaan mencakup keseluruhan yang meliputi bentuk
teknologi social, Ideologi, religi, dan kesenian serta benda, yang kesemuanya
merupakan warisan sosial.
3.
Koentjaraningrat
Kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan, tindakan,
dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik
diri manusia dengan relajar.
4.
Dr. K. Kupper
Kebudayaan merupakan sistem gagasan yang menjadi pedoman
dan pengarah bagi manusia dalam bersikap dan berperilaku, baik secara individu
maupun kelompok.
5.
William H. Haviland
Kebudayaan adalah seperangkat peraturan dan norma yang
dimiliki bersama oleh para anggota masyarakat, yang jika dilaksanakan oleh para
anggotanya akan melahirkan perilaku yang dipandang layak dan dapat di tarima
ole semua masyarakat.
6.
Ki Hajar Dewantara
Kebudayaan berarti buah budi manusia adalah hasil
perjuangan manusia terhadap dua pengaruh kuat, yakni zaman dan alam yang
merupakan bukti kejayaan hidup manusia untuk mengatasi berbagai rintangan dan
kesukaran didalam hidup dan penghidupannya guna mencapai keselamatan dan
kebahagiaan yang pada lahirnya bersifat tertib dan damai.
7.
Francis Merill
-
Pola-pola
perilaku yang di hasilkan oleh interaksi social
-
Semua
perilaku dan semua produk yang dihasilkan oleh sesorang sebagai anggota suatu
masyarakat yang di temukan melalui interaksi simbolis.
8.
Bounded et.al
Kebudayaan adalah sesuatu yang terbentuk oleh
pengembangan dan transmisi dari kepercayaan manusia melalui simbol-simbol
tertentu, misalnya simbol bahasa sebagai rangkaian simbol yang digunakan untuk
mengalihkan keyakinan budaya di antara para anggota suatu masyarakat.
Pesan-pesan tentang kebudayaan yang di harapkan dapat di temukan di dalam
media, pemerintahan, intitusi agama, sistem pendidikan dan semacam itu.
9.
Mitchell (Dictionary of Soriblogy)
Kebudayaan adalah sebagian perulangan keseluruhan
tindakan atau aktivitas manusia dan produk yang dihasilkan manusia yang telah
memasyarakat secara sosial dan bukan sekedar di alihkan secara genetikal.
10.
Robert H Lowie
Kebudayaan adalah segala sesuatu yang di peroleh individu
dari masyarakat, mencakup kepercayaan, adat istiadat, norma-norma artistic,
kebiasaan makan, keahlian yang di peroleh bukan dari kreatifitasnya sendiri
melainkan merupakan warisan masa lampau yang di dapat melalui pendidikan formal
atau informal.
11.
Arkeolog R. Seokmono
Kebudayaan adalah seluruh hasil usaha manusia, baik
berupa benda ataupun hanya berupa buah pikiran dan dalam penghidupan.
2.1
Pertumbuhan
Dan Perkembangan Kebudayaan Infonesia
Zaman Batu Tua
Alat-alat
batu pada zaman batu tua, baik bentuk atau pun permukaan peralatan masih kasar,
misalnya kapak genggam .Kapak genggam semacam itu kita kenal dari wilayah
Eropa, Afrika, Asia Tengah, sampai Punsjab(India), tapi kapak genggam semacam
ini tidak kita temukan di daerah Asia Tenggara. Berdasarkan penelitian para
ahli prehistori, bangsa-bangsa Proto-Austronesia pembawa kebudayaan Neolithikum
berupa kapak batu besar atau pun kecil bersegi-segi berasal dari Cina Selatan,
menyebar kearah selatan, ke hilir sungai-sungai besar sampai kesemenanjung
Malaka Lalu menyebar ke Sumatera, Jawa. Kalimantan Barat, Nusa Tenggara,
sampaike Flores, dan Sulawesi, dan berlanjut ke Filipina.
Kapak-kapak
tersebut diasah sampai mengkilap dan di ikat pada tangkai kayu dengan menggunakan
rotan.Sebagai tambahan seiring persebaran kapak batu tersebut tersebar pula
Bahasa Proto-Austronesia yang merupakan induk dari bahasa dari bangsa-bangsa di
sekitar Samudera Indonesia dan Samudera Pasifik. Karena
perkembangan nya muncul bahasa melayu yang nantinya di negara Indonesia
berkembang menjadi bahasa Indonesia
Zaman Batu Muda
Ciri–ciri
zaman batu muda :
1.
Mulai menetap dan membuat rumah,
2.
Membentuk kelompok masyarakat desa,
3.
Bertani,
4.
Berternak untuk memenuhi kebutuhan
hidup.
Manusia
pada zaman batu muda telah mengenal dan memiliki kepandaian untuk
mencairkan/melebur logam dari biji besi dan menuangkan kedalamcetakan dan
mendinginkannya.
Oleh
karena itu lah mereka mampu membuat senjata untuk mempertahankan diri dan untuk
berburu serta membuat alat-alat lain yang mereka perlukan
Bangsa-bangsa
Proto-austronesia yang masuk dari Semenanjung Indo-China ke Indonesia itu membawa kebudayaan Dongson, dan menyebar di Indonesia.Materi dari kebudayaan Dongson berupa senjata-senjata tajam dan kappak berbentuk sepatu
yang terbuat dari bahan perunggu.
Hal
yang patut dicatat tentang permulaan zaman logam ini adalah kenyataan yang
jelas bahwa Indonesia sebelum memasuki zaman Hindu telah mengenal kebudayaan
yang tinggi derajatnya dan penting bagi perkembangan kebudayaan Indonesia
selanjutnya.
2.2
Kebudayaan
Hindu, Budha Islam
Kebudayaan Hindu, Budha
Pada
abad ke-3 dan ke-4 agama hindu mulai masuk ke Indonesia di Pulau Jawa.
Perpaduan atau akulturasi antara kebudayaan setempat dengan kebudayaan. Sekitar
abad ke 5 ajaran Budha masuk ke indonesia, khususnya ke Pulau Jawa. Agama Budha
dapat dikatakan berpandangan lebih maju dibandingkan Hinduisme,sebab budhisme
tidak menghendaki adanya kasta-kasta dalam masysrakat. Walaupun demikian, kedua
agama itu di Indonesia, khususnya di Pulau Jawa tumbuh dan berdampingan secara
damai. Baik penganut hinduisme maupun budhisme masng-masing menghasilkan karya-
karya budaya yang bernilai tinggi dalam seni bangunan, arsitektur, seni pahat,
seni ukir, maupun seni sastra, seperti tercermin dalam bangunan, relief yang
diabadikan dalam candi-candi di Jawa Tengah maupun di Jawa Timur diantaranya
yaitu Borobudur, Mendut, Prambanan, Kalasan, Badut, Kidal, Jago, Singosari,
dll.
Kebudayaan Islam
Abad
ke 15 da 16 agama islam telah dikembangkan di Indonesia, oleh para
pemuka-pemuka islam yang disebut Walisongo. Titik penyebaran agama Islam pada
abad itu terletak di Pulau Jawa. Sebenarnya agama Islam masuk ke Indonesia,
khususnya di Pulau Jawa sebelum abad ke 11 sudah ada wanita islam yang
meninggal dan dimakamkan di Kota Gresik. Masuknya agama Islam ke Indonesia
berlangsung secara damai. Hal ini di karena masuknya Islam ke Indonesia tidak
secara paksa.
Abad
ke 15 ketika kejayaan maritim Majapahit mulai surut , berkembanglah
negara-negara pantai yang dapat merongrong kekuasaan dan kewibawaan majapahit
yang berpusat pemerintahan di pedalaman. Negara- negara yang dimaksud adalah
Negara malaka di Semenanjung Malaka,Negara Aceh di ujung Sumatera, Negara
Banten di Jawa Barat, Negara Demak di Pesisir Utara Jawa Tengah, Negara Goa di
Sulawesi Selatan . Dalam proses perkembangan negara-negara tersebut yang
dikendalikan oleh pedagang. Pedagang kaya dan golongan bangsawan kota- kota
pelabuhan, nampaknya telah terpengaruh dan menganut agama Islam. Daerah-daerah
yang belum tepengaruh oleh kebudayaan Hindu, agama Islam mempunyai pengaruh
yang mendalam dalam kehidupan penduduk. Di daerah yang bersangkutan. Misalnya
Aceh, Banten, Sulawesi Selatan, Sumatera Timur, Sumatera Barat, dan Pesisr
Kalimantan.
2.3
Perkembangan
Budaya Barat
Dari sekian banyak budaya asing yang masuk ke Indonesia,
diantaranya adalah budaya barat. Barat, sesuai namanya, merupakan produk
perkembangan di bilangan barat dunia yang menekankan individualitas dan
kebebasan. Sementara Indonesia merupakan bagian bangsa timur yang menghendaki
harmoni, komando, dan kolektivitas.
Bangsa Barat yang memberikan pengaruh cukup membekas
adalah Portugis dan Belanda. Terutama Belanda, budaya bangsa-bangsa ini
sebagiannya telah terserap dan masuk ke dalam struktur budaya bangsa Indonesia.
Sesungguhnya, terdapat sejumlah pengaruh “Barat” yang
hingga kini terus membekas di dalam struktur kebudayaan Indonesia. Utamanya di
dalam sistem pendidikan Indonesia. Pendidikan merupakan salah satu komponen
nonmaterial kebudayaan yang punya peran signifikan dalam melestarikan suatu
budaya. Selain pendidikan, mekanisme administratif pemerintahan negara barat
yang pernah menjajah Indonesia, yaitu Belanda juga punya pengaruh tersendiri
dalam pembentukan sistem sosial (politik) Indonesia.
Sedangkan sekarang ini, kebiasaan-kebiasaan orang barat
yang telah membudaya hampir dapat kita saksikan setiap hari melalui media
elektronik dan cetak yang celakanya kebudayaan orang-orang barat tersebut yang
sifatnya negatif dan cenderung merusak serta melanggar norma-norma ketimuran
kita sehingga ditonton dan ditiru oleh orang-orang kita terutama para remaja
yang menginginkan kebebasan seperti orang-rang barat.
Frans
Magnis Suseno dalam bukunya ”Filsafat Kebudayan Politik”, membedakan tiga macam
Kebudayaan Barat Modern:
A.
Kebudayaan
Teknologi Modern
Pertama
kita harus membedakan antara Kebudayan Barat Modern dan Kebudayaan Teknologis
Modern. Kebudayaan Teknologis Modern merupakan anak Kebudayaan Barat. Akan
tetapi, meskipun Kebudayaan Teknologis Modern jelas sekali ikut menentukan
wujud Kebudayaan Barat, anak itu sudah menjadi dewasa dan sekarang memperoleh
semakin banyak masukan non-Barat, misalnya dari Jepang.
Kebudayaan
Tekonologis Modern merupakan sesuatu yang kompleks. Penyataan-penyataan
simplistik, begitu pula penilaian-penilaian hitam putih hanya akan menunjukkan
kekurangcanggihan pikiran. Kebudayaan itu kelihatan bukan hanya dalam sains dan
teknologi, melainkan dalam kedudukan dominan yang diambil oleh hasil-hasil
sains dan teknologi dalam hidup masyarakat: media komunikasi, sarana mobilitas
fisik dan angkutan, segala macam peralatan rumah tangga serta persenjataan
modern. Hampir semua produk kebutuhan hidup sehari-hari sudah melibatkan
teknologi modern dalam pembuatannya.
Kebudayaan
Teknologis Modern itu kontradiktif. Dalam arti tertentu dia bebas nilai,
netral. Bisa dipakai atau tidak. Pemakaiannya tidak mempunyai implikasi
ideologis atau keagamaan. Seorang Sekularis dan Ateis, Kristen Liberal, Budhis,
Islam Modernis atau Islam Fundamentalis, bahkan segala macam aliran New Age dan
para normal dapat dan mau memakainya, tanpa mengkompromikan keyakinan atau
kepercayaan mereka masing-masing. Kebudayaan Teknologis Modern secara mencolok
bersifat instumental.
B.
Kebudayaan
Modern Tiruan
Dari
kebudayaan Teknologis Modern perlu dibedakan sesuatu yang mau saya sebut
sebagai Kebudayaan Modern Tiruan. Kebudayaan Modern Tiruan itu terwujud dalam
lingkungan yang tampaknya mencerminkan kegemerlapan teknologi tinggi dan
kemodernan, tetapi sebenarnya hanya mencakup pemilikan simbol-simbol lahiriah
saja, misalnya kebudayaan lapangan terbang internasional, kebudayaan
supermarket (mall), dan kebudayaan Kentucky Fried Chicken (KFC).
Kebudayaan
Modern Tiruan hidup dari ilusi, bahwa asal orang bersentuhan dengan hasil-hasil
teknologi modern, ia menjadi manusia modern. Padahal dunia artifisial itu tidak
menyumbangkan sesuatu apapun terhadap identitas kita. Identitas kita malahan
semakin kosong karena kita semakin membiarkan diri dikemudikan. Selera kita,
kelakuan kita, pilihan pakaian, rasa kagum dan penilaian kita semakin
dimanipulasi, semakin kita tidak memiliki diri sendiri. Itulah sebabnya
kebudayaan ini tidak nyata, melainkan tiruan, blasteran.
Anak
Kebudayaan Modern Tiruan ini adalah Konsumerisme: orang ketagihan membeli,
bukan karena ia membutuhkan, atau ingin menikmati apa yang dibeli, melainkan
demi membelinya sendiri. Kebudayaan Modern Blateran ini, bahkan membuat kita
kehilangan kemampuan untuk menikmati sesuatu dengan sungguh-sungguh.
Konsumerisme berarti kita ingin memiliki sesuatu, akan tetapi kita semakin
tidak mampu lagi menikmatinya. Orang makan di KFC bukan karena ayam di situ
lebih enak rasanya, melainkan karena fast food dianggap gayanya manusia yang
trendy, dan trendy adalah modern.
C.
Kebudayaan-Kebudayaan
Barat
Kita
keliru apabila budaya blastern kita samakan dengan Kebudayaan Barat Modern.
Kebudayaan Blastern itu memang produk Kebudayaan Barat, tetapi bukan hatinya,
bukan pusatnya dan bukan kunci vitalitasnya. Ia mengancam Kebudayaan Barat,
seperti ia mengancam identitas kebudayaan lain, akan tetapi ia belum
mencaploknya. Italia, Perancis, spayol, Jerman, bahkan barangkali juga Amerika
Serikat masih mempertahankan kebudayaan khas mereka masing-masing. Meskipun di
mana-mana orang minum Coca Cola, kebudayaan itu belum menjadi Kebudayaan Coca
Cola.
Orang
yang sekadar tersenggol sedikit dengan kebudayaan Barat palsu itu, dengan
demikian belum mesti menjadi orang modern. Ia juga belum akan mengerti
bagaimana orang Barat menilai, apa cita-citanya tentang pergaulan, apa selera
estetik dan cita rasanya, apakah keyakinan-keyakinan moral dan religiusnya,
apakah paham tanggung jawabnya
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------
BAB III
Individu, keluarga masyarakat
1.
Pertumbuhan individu
1.1
Pengertian
individu
Individu berasal dari kata yunani yaitu “individium”
yang artinya “tidak terbagi”. Dalam ilmu sosial paham individu, menyangkut
tabiat dengan kehidupan dan jiwa yang majemuk, memegang peranan dalam pergaulan
hidup manusia. Individu merupakan kesatuan yang terbatas yaitu sebagai manusia
perseorangan bukan sebagai manusia keseluruhan. Maka dapat disimpulkan bahwa
individu adalah manusia yang memiliki peranan khas atau spesifik dalam
kepribadiannya. Dan terdapat tiga aspek dalam individu yaitu aspek organik
jasmaniah, aspek psikis rohaniah, dan aspek sosial. Dimana aspek aspek tersebut
saling berhubungan. Apabila salah satu rusak maka akan merusak aspek lainnya.
1.2
Pengertian
pertumbuhan
Pertumbuhan adalah suatu proses
bertambahnya jumlah sel tubuh suatu organisme yang disertai dengan pertambahan
ukuran, berat, serta tinggi yang bersifat irreversible (tidak dapat kembali
pada keadaan semula). Pertumbuhan lebih bersifat kuantitatif, dimana suatu
organisme yang dulunya kecil menjadi lebih besar seiring dengan pertambahan
waktu. Perubahan kuantitatif ini dapat berupa pembesaran atau pertambahan dari
tidak ada menjadi tidak ada, dari kecil menjadi besar dari sedikit menjadi
banyak, dari sempit menjadi luas, dan lain-lain.
1.3
Faktor –
faktor yang mempengaruhi pertumbuhan individu
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi
pertumbuhan individu, yaitu:
1.
Faktor
Biologis
Semua manusia normal dan sehat pasti
memiliki anggota tubuh yang utuh seperti kepala, tangan, kaki, dan lainya. Hal
ini dapat menjelaskan bahwa beberapa persamaan dalam kepribadian dan perilaku.
Namun ada warisan biologis yang bersifat khusus. Artinya, setiap individu tidak
semua ada yang memiliki karakteristik fisik yang sama.
2.
Faktor
Geografis
Setiap lingkungan fisik yang baik akan
membawa kebaikan pula pada penghuninya. Sehingga menyebabkan hubungan antar
individu bisa berjalan dengan baik dan menimbulkan kepribadian setiap individu
yang baik juga. Namun jika lingkungan fisiknya kurang baik dan tidak adanya
hubungan baik dengan individu yang lain, maka akan tercipta suatu keadaan yang
tidak baik pula.
3.
Faktor
Kebudayaan Khusus
Perbedaan kebuadayaan dapat mempengaruhi
kepribadian anggotanya. Namun, tidak berarti semua individu yang ada didalam
masyarakat yang memiliki kebudayaan yang sama juga memiliki kepribadian yang
sama juga.
Dari semua faktor-faktor di atas dan pengaruh dari lingkungan sekitar
seperti keluarga dan masyarakat maka akan memberikan pertumbuhan bagi suatu
individu. Seiring berjalannya waktu, maka terbentuklah individu yang sesuai dan
dapat menyesuaikan dengan lingkungan sekitar.
2.
Fungsi keluarga, masyarakat
2.1
Pengertian
keluarga
Keluarga adalah lembaga sosial dasar
dari mana semua lembaga atau pranata sosial lainnya berkembang. Di masyarakat
mana pun di dunia, keluarga merupakan kebutuhan manusia yang universal dan
menjadi pusat terpenting dari kegiatan dalam kehidupan individu.
2.2
Fungsi
keluarga
Fungsi keluarga terdapat beberapa fungsi
diantaranya :
a.
Fungsi
Pengaturan Keturunan
Fungsi reproduksi ini merupakan hakikat
untuk kelangsungan hidup manusia dan sebagai dasar kehidupan sosial manusia dan
bukan hanya sekadar kebutuhan biologis saja. Fungsi ini didasarkan atas
pertimbangan-pertimbangan sosial, misalnya dapat melanjutkan keturunan, dapat
mewariskan harta kekayaan, serta pemeliharaan pada hari tuanya.
b.
Fungsi
Sosialisasi atau Pendidikan
Fungsi ini untuk mendidik anak mulai
dari awal sampai pertumbuhan anak hingga terbentuk personalitynya. Anak-anak
lahir tanpa bekal sosial, agar si anak dapat berpartisipasi maka harus
disosialisasi oleh orang tuanya tentang nilai-nilai yang ada dalam masyarakat.
Jadi, dengan kata lain, anak-anak harus belajar norma-norma mengenai apa yang
senyatanya baik dan tidak layak dalam masyarakat. Berdasarkan hal ini, maka
anak-anak harus memperoleh standar tentang nilai-nilai apa yang diperbolehkan
dan tidak, apa yang baik, yang indah, yang patut, dsb. Mereka harus dapat
berkomunikasi dengan anggota masyarakat lainnya dengan menguasai
sarana-sarananya.
c.
Fungsi
Ekonomi atau Unit Produksi
Urusan-urusan pokok untuk mendapatkan
suatu kehidupan dilaksanakan keluarga sebagai unit-unit produksi yang
seringkali dengan mengadakan pembagian kerja di antara anggota-anggotanya.
Jadi, keluarga bertindak sebagai unit yang terkoordinir dalam produksi ekonomi.
Ini dapat menimbulkan adanya industri-industri rumah dimana semua anggota
keluarga terlibat di dalam kegiatan pekerjaan atau mata pencaharian yang sama.
Dengan adanya fungsi ekonomi maka hubungan di antara anggota keluarga bukan
hanya sekadar hubungan yang dilandasi kepentingan untuk melanjutkan keturunan,
akan tetapi juga memandang keluarga sebagai sistem hubungan kerja.
d.
Fungsi
Pelindung
Fungsi ini adalah melindungi seluruh
anggota keluarga dari berbagai bahaya yang dialami oleh suatu keluarga. Dengan
adanya negara, maka fungsi ini banyak diambil alih oleh instansi negara.
e.
Fungsi
Penentuan Status
Jika dalam masyarakat terdapat perbedaan
status yang besar, maka keluarga akan mewariskan statusnya pada tiap-tiap
anggota atau individu sehingga tiap-tiap anggota keluarga mempunyai hak-hak
istimewa. Perubahan status ini biasanya melalui perkawinan. Hak-hak istimewa
keluarga, misalnya menggunakan hak milik tertentu, dan lain sebagainya. Jadi,
status dapat diperoleh melalui assign status maupun ascribed status. Assigned
Status adalah status sosial yang diperoleh seseorang di dalam lingkungan
masyarakat yang bukan didapat sejak lahir tetapi diberikan karena usaha dan
kepercayaan masyarakat. Contohnya seseorang yang dijadikan kepala suku, ketua
adat, sesepuh, dan lainnya. Sedangkan Ascribed Status adalah tipe status yang
didapat sejak lahir seperti jenis kelamin, ras, kasta, keturunan, suku, usia,
dan lain sebagainya.
f.
Fungsi
Pemeliharaan
Keluarga pada dasarnya berkewajiban
untuk memelihara anggotanya yang sakit, menderita, dan tua. Fungsi pemeliharaan
ini pada setiap masyarakat berbeda-beda, tetapi sebagian masyarakat membebani
keluarga dengan pertanggungjawaban khusus terhadap anggotanya bila mereka
tergantung pada masyarakat. Seiring dengan perkembangan masyarakat yang makin
modern dan kompleks, sebagian dari pelaksanaan fungsi pemeliharaan ini mulai
banyak diambil alih dan dilayani oleh lembaga-lembaga masyarakat, misalnya
rumah sakit, rumah-rumah yang khusus melayani orang-orang jompo.
g.
Fungsi
Afeksi
Salah satu kebutuhan dasar manusia
adalah kebutuhan kasih sayang atau rasa dicintai. Sejumlah studi telah
menunjukkan bahwa kenakalan yang serius adalah salah satu ciri khas dari anak
yang sama sekali tidak pernah mendapatkan perhatian atau merasakan kasih
sayang. Di sisi lain, ketiadaan afeksi juga akan menggerogoti kemampuan seorang
bayi untuk bertahan hidup.
2.3
Pengertian Masyarakat
Masyarakat adalah
sekelompok orang yang membentuk sebuah sistem semi tertutup (atau semi
terbuka), dimana sebagian besar interaksi adalah antara individu-individu yang
berada dalam kelompok tersebut. Kata “masyarakat” sendiri berakar dari kata
dalam bahasa Arab, musyarak. Lebih
abstraknya, sebuah masyarakat adalah suatu jaringan hubungan-hubungan
antar entitas-entitas. Masyarakat adalah sebuah komunitas yang interdependen
(saling tergantung satu sama lain). Umumnya, istilah masyarakat digunakan untuk
mengacu sekelompok orang yang hidup bersama dalam satu komunitas yang teratur.
2.4
Sebutkan 2
golongan masyarakat
a.
Masyarakat
sederhana
Dalam lingkungan masyarakat sederhana
(primitive) pola pembagian kerja
cenderung dibedakan menurut jenis kelamin. Pembagian kerja berdasarkan jenis
kelamin, nampaknya berpangkal tolak dari latar belakang adanya kelemahan dan
kemampuan fisik antara seorang wanita dan pria dalam menghadapi
tantangan-tantangan alam yagn buas saat itu.
b.
Masyarakat
Maju
Masyarakat
maju memiliki aneka ragam kelomok sosial, atau lebih dikenal dengan sebuatan
kelompok organisasi kemasyarakatan yang tumbuh dan berkembang berdasarkan
kebutuhan serta tujuan tertentu yang akan dicapai. Dalam lingkungan masyarakat
maju, dapat dibedakan.
2.5
Perbedaan
masyarakat industry dan non industry
Masyarakat
Non Industri
Kita telah tahu secara garis besar
bahwa, kelompok nasional atau organisasi kemasyarakatan non industri dapat
digolongkan menjadi dua golongan, yaitu kelompok primer (primary group) dan
kelompok sekunder (secondary group).
a. Kelompok
primer
Dalam kelompok primer, interaksi antar
anggota terjalin lebih intensif, lebih erat, lebih akrab. Di karenakan para
anggota kelompok sering berdialog, bertatap muka, sehingga mereka mengenal
lebih dekat, lebih akrab dalam kelompok-kelompok primer bercorak kekeluargaan
dan lebih berdasarkan simpati. Pembagian kerja atau pembagian tugas pada
kelompok menerima serta menjalankan tugas tidak secara paksa, lebih dititik
beratkan pada kesadaran, tanggung jawabpara anggota dan berlangsung atas dasar
rasasimpati dan secara sukarela. Contoh-contoh kelompok primer, antara lain
keluarga, rukun tetangga, kelompok belajar,kelompok agama, dan lain sebagainya.
b. Kelompok
sekunder
Antara anggota kelompok sekunder,
terpaut saling hubungan tak Iangsung, formal, juga kurang bersifat
kekeluargaan. Oleh karena yaitu, sifat interaksi, pembagian kerja, pembagian
kerja antar anggota kelompok di atur atas dasar pertimbangan-pertimbangan rasional,
obyektif. Para anggota menerima pembagian kerja/pembagian tugas atas dasar
kemampuan, keahlian tertentu, di samping dituntut dedikasi. Hal-hal semacam itu
diperlukan untuk mencapai target dan tujuan tertentu yang telah di flot dalam
program-program yang telah sama-sama disepakati. Contoh-contoh kelompok
sekunder, misalnya: partai politik, perhimpunan serikat kerja/serikat buruh,
organisasi profesi dan sebagainya. Berlatar belakang dari pengertian resmi dan
tak resmi, maka tumbuh dan berkembang kelompok formal (formal group) atau lebih
akrab dengan sebutan kelompok resmi, dan kelompok tidak resmi (informal group).
Masyarakat
Industri
Durkheim mempergunakan variasi
pembangian kerja sebagai dasar untuk mengklasifikasikan masyarakat, sesuai
dengan taraf perkembangannya. Akan tetapi lebih cenderung mempergunakan dua
taraf klasifikasi, yaitu yang sederhana dan yang kompleks.
Masyarakat-masyarakat yang berada di tengah kedua eksterm tadi diabaikannya
(Soerjono Soekanto, 1982 : 190). Jika pembagian kerja bertambah kompleks, suatu
tanda bahwa kapasitas masyarakat semakintinggi. Solidaritas didasarkan pada
hubungan saling ketergantungan antara kelompok-kelompok masyarakat yang telah
mengenal pengkhususan.Otonomi sejenis, juga menjadi ciri daribagian/ kelompok-kelompok
masyarakat industri. Otonomi sejenis dapat diartikan dengan kepandaian/keahlian
khusus yang dimiliki seseorang secara mandiri, sampai pada batas-batas
tertentu.
Contoh-contoh : tukang roti, tukang
sepatu,tukang bubut, tukang las, ahli mesin, ahli listrik dan ahli dinamo,
mereka dapat bekerja secara mandiri. Dengan timbulnya spesialisasi fungsional,
makin berkurang pula ide-ide kolektif untuk diekspresikan dan dikerjakan bersama.
Dengan demikian semakin kompleks pembagian kerja, semakin banyak timbul
kepribadian individu. Sudah barang tentu masyarakat sebagai keseluruhan
memerlukan derajat integrasi yang serasi. Akan tetapi hanya akan sampai pada
batas tertentu, sesuai dengan bertambahnya individualisme.
3.
Hubungan individu, keluarga dan masyarakat
3.1
Makna
individu
Individu merupakan unit terkecil
pembentuk masyarakat. Dalam ilmu sosial, individu berarti juga bagian terkecil
dari kelompok masyarakat yang tidak dapat dipisah lagi menjadi bagian yang
lebih kecil. Sebagai contoh, suatu keluarga terdiri dari ayah, ibu, dan anak.
Ayah merupakan individu dalam kelompok sosial tersebut, yang sudah tidak dapat
dibagi lagi ke dalam satuan yang lebih kecil.Pada dasarnya, setiap individu memiliki
ciri-ciri yang berbeda. Individu yang saling bergabung akan membentuk kelompok
atau masyarakat. Individu tersebut akan memiliki karakteristik yang sama dengan
kelompok dimana dirinya bergabung.
3.2
Makna
keluarga
Keluarga dengan berbagai fungsi yang dijalankan
adalah sebagai wahana dimana seorang individu mengalami proses sosialisasi yang
pertama kali, sangat penting artinya dalam mengarahkan terbentuknya individu
menjadi seorang yang berpribadi. Sebagai bagian yang tak terpisahkan dengan
masyarakat, keluarga mempunyai korelasi fungsional dengan masyarakat tertentu,
oleh karena itu dalam proses pengembangan individu menjadi seorang yang
berpribadi hendaknya diarahkan sesuai dengan struktur masyarakat yang ada,
sehingga seorang individu menjadi
seorang yang dewasa dalam arti mampu mengendalikan diri dan melakukan
hubungan-hubungan sosial di dalam masyarakat yang cukup majemuk.
3.3
Makna
masyarakat
Masyarakat adalah kelompok manusia yang
saling berinteraksi yang memiliki prasarana untuk kegiatan tersebut dan adanya
saling keterikatan untuk mencapai tujuan bersama. Masyarakat adalah tempat kita
bisa melihat dengan jelas proyeksi individu sebagai bagian keluarga, keluarga
sebagai tempat terprosesnya, dan masyarakat adalah tempat kita melihat hasil
dari proyeksi tersebut.
Individu yang berada dalam masyarakat
tertentu berarti ia berada pada suatu konteks budaya tertentu. Pada tahap
inilah arti keunikan individu itu menjadi jelas dan bermakna, artinya akan
dengan mudah dirumuskan gejala-gejalanya. Karena di sini akan terlibat individu
sebagai perwujudan dirinya sendiri dan merupakan makhluk sosial sebagai
perwujudan anggota kelompok atau anggota
masyarakat.
3.4
Hubungan
individu keluarga masyarakat
Aspek individu, keluarga, masyarakat
adalah aspek-aspek sosial yang tidak bisa dipisahkan. Yakni, tidak akan pernah
ada keluarga dan masyarakat apabila tidak ada individu. Sementara di pihak lain
untuk mengembangkan eksistensinya sebagai manusia, maka individu membutuhkan
keluarga dan masyarakat, yaitu media di mana individu dapat mengekspresikan
aspek sosialnya serta menumbuhkembangkan perilakunya. Karena tak dapat
dipungkiri bahwa perilaku sosial suatu individu tersebut bergantung dari
keluarga dan masyarakat disekitarnya. Keluarga sebagai lingkungan pertama
seorang individu memiliki peran paling besar dalam pembentukan sikap suatu
individu, sedang masyarakat merupakan media sosialisasi seorang individu dalam
menyampaikan ekspresinya secara lebih luas. Sehingga dapat menjadi suatu tolak
ukur apakah sikapnya benar atau salah dalam suatu masyarakat tersebut.
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
DAFTAR PUSAKA
1. http://www.google.co.id/#hl=en&biw=1280&bih=709&sclient=psy-ab&q=pengertian+individu&oq=pengertian+indi&gs_l=hp
2. http://www.google.co.id/#hl=en&sclient=psy-ab&q=faktor+faktor+yang+mempengaruhi+pertumbuhan+individu&oq=faktor+faktor+yang+mempengaruhi+pertumbuhan+individu&gs_l=hp
3. http://www.pengertiandefinisi.com/2012/01/pengertian-pertumbuhan.html
4. http://id.wikipedia.org/wiki/Keluarga
5. http://arfanart.wordpress.com/2011/11/11/makalah-isd-bab-3/
13. https://mfajararistya.wordpress.com/2012/10/07/pertumbuhan-dan-perkembangan-kebudayaan-di-indonesia/